Definisi Peta
Berbagai macam definisi atau pengertian
peta dari berbagai sumber, diantaranya yaitu :
Peta merupakan
penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan
yang diwakili (Kals, 1983).
Peta merupakan
bidang datar dan obyek yang digambarkan pada peta umumnya
terletak pada permukaan bumi, sehingga digunakan skala dan sistem proyeksi
untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Peta adalah
alat penting dalam perencanaan lingkungan. Sedikitnya ada tiga alasan sebagai
berikut:
(1) peta sebagai
penyimpanan data
(2) peta sebagai
alat analisis
(3) peta dapat
menyampaikan informasi kepada pengguna (users).
Peta adalah penggambaran dua
dimensi pada bidang datar keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang
diproyeksikan dengan perbandingan atau skala tertentu.
Peta geologi lingkungan
PENGETAHUAN PETA
a. Peta adalah gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi atau gambar geografi
diatas bidang datar dengan ukuran kecil bersifat selektif serta yang dapat dipertanggungjawabkan
secara matematis maupun secara visual.
b. Macam-macam peta :
1. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan posisi vertikal dan horizontal tanda-
medan yang tidak dapat bergerak di atas
permukaan bumi. Isi peta tersebut mencakup
empat hal , yaitu :
a) Relief ( bentuk muka bumi )
b) Perairan ( sungai, danau, sawah )
c) Tumbuh- tumbuhan ( semak, bambu, kelapa,
dll )
d) Hasil budaya manusia ( bangunan, jalan
raya, rel KA, kuburan , dll )
Peta Topografi
dapat digolongkan sbb :
a) Berdasarkan skala, peta topografi
dibagi :
1) Skala Besar ( 1 : 1000 s.d 1 : 25.000 )
2) Skala Menengah ( 1 : 50.000 s.d 1 : 250.000
)
3) Skala Kecil ( 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
dan yg lebih kecil lagi )
b) Berdasarkan Kenampakan :
1) Peta Garis
2) Peta Foto
c) Berdasarkan tingkat ketelitian
1) Peta topografi sistimatis
2) Peta bagan tofografi
3) Bagan Tofografi
4) Bagan Pemandangan
5) Oleat Medan
d) Berdasarkan Proyeksinya
1) Proyeksi bidang datar
2) Proyeksi kerucut
3) Proyeksi silinder atau tabung
2. Peta Tematik adalah peta yang berisi gambaran satu atau dua
tema khusus, biasanya
disusun berdasarkan data statistik.
Macam Peta Tematik :
a) Peta Penerbangan, yaitu peta yang
menggambarkan rute jalur penerbangan.
b) Peta Administrasi, yaitu peta yang
didalamnya yang berisi tanda-tanda yang hanya
untuk memperlihatkan perbedaan wilayah.
c) Peta Curah Hujan.
d) Peta Penyebaran Penduduk.
c. Perpetaan di Indonesia.
1. Sistim Grid Peta Topografi di Indonesia.
a) Sistim Kilometer Fiktif.
1) Peta-peta topografi dalam proyeksi Polyder
menggunakan sistim kilometer fiktif
, khususnya pada peta-peta topografi daerah Jawa dan Madura.
Daerah tersebut di
bagi menjadi kotak-kotak seluas 20 menit x 20
menit yang disebut satu satuan
proyeksi yang dilalui paralel baku dengan
warna grid hitam.
2) Jumlah garis fiktif tergantung dari kedar peta, dimana ;
Kedar 1 : 100.000 jumlah garis 36 x 36 ( 20
menit dibagi 36 bagian )
Kedar 1 : 50.000 jumlah garis 18 x 18 ( 10 menit dibagi 18 bagian )
Kedar 1 : 25.000 jumlah garis 9 x 9 ( 5 menit
dibagi 9 bagian )
3) Karena panjang satu sisi satu kotak 20
menit x 20 menit dibagi rata menjadi
36 bagian, maka panjang sisi sebenarnya lebih
dari 36 km, sehingga satu bagian akan
lebih panjang dari 1 km sebenarnya.
4) Perbedaan panjang sekitar 24 m, untuk
mendapatkan jarak sebenarnya, maka
ukuran jarak medan di peta harus
dikoreksi dengan angka koreksi yang terdapat
pada sisi kiri keterangan tepi peta. Cara menghitungnya kilometer
fiktif dikurangi
angka koreksi kilometer sebenarnya sehingga
mendapatkan kilometer sebenarnya
dilapangan.
b) Sistim Grid Inggris. digunakan pada peta-peta topografi cetakan lama, pemakaian
sistim grid Inggris digunakan pada peta proyeksi
LCO, dimana wilayah Indonesia dibagi
menjadi tiga wilayah / zone, yaitu ;
1) Wilayah Katulistiwa ( zone equator ), meliputi Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi,
Maluku bagian utara dan Irian tengah.
2) Wilayah Selatan (southern zone), meliputi Jawa, Nusa
Tenggara, Kepulauan Kai
dan Aru.
3) Wilayah New Guini Selatan ( Zone Irian Selatan ), meliputi selatan
Pulau Irian.
c) Sistim Grid Universal
Transverse Mercator ( UTM )
1) Dipasang pada bagian dunia antara 80o LS
sampai 84o LU. dan dipasang diatas
peta dengan
proyeksi TM.
2) Dimana dunia dibagi dalam 60 buah zone yang
masing-masing zone sebesar 6
derajat.
2. Penomoran Lembar Peta Topografi Indonesia.
a) LCO
1) Indonesia dibagi dalam beberapa Lembar
Bagian Derajat ( LBD )
2) Dari kiri ke kanan ( dari Barat ke Timur )
mulai dari kedudukan 12o barat
Meredian Nol Jakarta dengan angka arab dari 1 s.d 139.
3) Letak Meredian Nol Jakarta 106o 48'27,79''
BT
4) Dari atas ke bawah ( utara ke selatan )
mulai kedudukan 6o LU dengan angka
romawi dari I s.d LI ( 11o LS )
5) Letak wilayah Indonesia
(a) Batas Barat 94o 40' BT
(b) Batas Timur 141o BT
(c) Batas Utara 6o LU
(d) Batas atas Selatan 11o LS
b) UTM
1) Batas wilayah Indonesia yang dipetakan
adalah :
94o 30' BT s.d 141o BT (= 46o 30')
6o LU s.d 11o LS ( 18 derajat )
2) Tetapi dalam penomoran peta-peta UTM daerah yang dipetakan meliputi
94o 30' BT s.d 141o BT dan 6o LU s.d 12o LS ,
hal tersebut di maksud
bukan untuk merubah batas wil Indonesia,
tetapi hanya sekedar mempermudah
pembuatan nomor peta. Komponen - Komponen Peta
Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan dipahami.
Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-komponen
peta antara lain sebagai
berikut:
1. Judul peta
Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi
atau
gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta.
Judul peta
merupakan komponen yang penting. Biasanya sebelum memperhatikan
isi peta, pasti
seseorang terlebih dahulu membaca judulnya.
2.Legenda
Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau
simbol-simbol beserta artiny. Legenda biasanya terletak di
bagian pojok
kiri bawah peta.
3. Skala
Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 200.000.
Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2
km jarak sebenarnya.
4. Simbol
Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan
obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat
yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum. Berikut ini adalah
simbol-simbol yang biasa digunakan pada peta.
3. Skala
Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 200.000.
Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2
km jarak sebenarnya.
4. Simbol
Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan
obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat
yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum. Berikut ini adalah
simbol-simbol yang biasa digunakan pada peta.
5. Mata angin
Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin.
Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke
arah utara. Mata angin sangat penting keberadaanya supaya tidak terjadi
kekeliruan arah.
6. Garis astronomis
Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi.
Garis astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang
merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan
garis dari utara ke selatan.
7. Garis tepi
Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta
untuk menunjukkan batas peta tersebut.
8. Tahun pembuatan peta
Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari
tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau
tidak untuk digunakan saat ini.
9. Inset peta
Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena
letaknya di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset
peta disebut juga peta sisipan.
10. Tata warna
Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan
obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan
dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru untuk
menunjukkan wilayah perairan.
Untuk memperjelas tentang komponen-komponen peta perhatikan
gambar peta berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar